Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan tingginya tingkat bakteri dalam daging segar dengan lebih dari setengah bakteri resisten terhadap beberapa jenis antibiotik.
Penelitian oleh Genomics Translational Arizona berbasis Research Institute (TGen, atau TGRI) meneliti 136 sampel daging dari 26 toko kelontong di Illinois, Florida, California, Arizona dan Washington DC menemukan ada beberapa daging segar banyak mengandung bakteri berbahaya yaitu Staphylococcus aureus yang menyebabkan infeksi staph.
"Kadar banteri yang terkandung di sana sangat tinggi," ujar Dr Lance Price, kepala peneliti studi tersebut, seperti dilansir Reuters Health.
"Staph menyebabkan ratusan ribu infeksi di Amerika Serikat setiap tahun," kata Price dalam sebuah wawancara.
"Ini menyebabkan seluruh infeksi mulai dari infeksi kulit sampai infeksi saluran pernapasan seperti radang paru-paru."
Price menambahkan, Infeksi Staph juga membunuh lebih banyak orang di Amerika Serikat setiap tahun dibandingkan HIV.
Sementara itu, seorang juru bicara Badan Administrasi Makanan dan Obat (FDA) mengatakan bahwa lembaga. itu menyadari temuan TGen, dan studi semacam bakteri resisten antibiotik dalam daging, dan bekerja sama dengan Departemen Pertanian AS dan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan pada sebab dan akibat.
"FDA telah memantau situasi. TGRI Penelitian menunjukkan bahwa relevansi kesehatan publik dari temuan tidak jelas. FDA terus bekerja sama dengan CDC dan USDA untuk lebih memahami masalah ini," kata juru bicara FDA.
Price mengatakan temuan paling signifikan dari penelitian ini adalah bukan pada tingkat bakteri yang mereka temukan, melainkan bagaimana bakteri dalam daging itu menjadi sangat resisten terhadap antibiotik.
Studi ini menemukan bahwa 96 persen dari daging dengan bakteri Staph bakteri resisten terhadap sedikitnya satu jenis antibiotik, dan 52% resisten terhadap tiga atau lebih jenis.
"Bakteri selalu akan berada di sana Tetapi alasan mengapa mereka tahan secara langsung berhubungan dengan penggunaan antibiotik dalam produksi makanan hewan," kata Price.
"Resistensi antibiotik merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat kita hadapi saat ini. Ini adalah salah satu alasan lagi untuk berhati-hati ketika Anda menangani daging mentah dan unggas di dapur," kata Price lagi.
Price menyarankan cuci tangan sebelum dan setelah memegang daging dan makanan lain. Menjaga diri dari daging mentah adalah cara untuk mencegah penyakit dari penyebaran.
"Bakteri selalu akan berada di sana, tetapi alasan mengapa mereka tahan secara langsung berhubungan dengan penggunaan antibiotik dalam produksi pangan hewan," ujarnya.
Dari semua jenis daging dimana bakteri resisten terhadap tiga atau lebih antibiotik dalam penelitian ini, kalkun adalah yang paling tahan, diikuti oleh daging babi, daging sapi, dan ayam
0 comments:
Post a Comment