This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Saturday, April 16, 2011

Strategi Hewan-Hewan Gurun Untuk Mengatasi Suhu Panas

1. Unta Dromedari

Dromedari, anggota suku unta, sanggup menahan perubahan suhu tubuh yang lebih besar daripada kebanyakan binatang berdarah panas lainnya. Suhu tubuhnya dapat berkisar antara 34-41 derajat C.



Karena suhunya turun sangat drastis pada malam hari, unta tersebut tetap merasa dingin untuk jangka waktu yang lebih lama pada siang hari berikutnya. Dengan demikian, uap air yang hilang melalui keringat unta hanya sedikit.



2. Kadal Gurun


Selama siang hari, kadal gurun menggali lubang dengan kakinya yang berjumbai. Lubang di bawah permukaan relatif dingin. Penutup di atas mata dan lubang hidungnya menahan butir-butir pasir.




3. Kalajengking

 

Pada siang hari, beberapa kalajengking masuk ke dalam lubang agar tetap dingin dan muncul untuk berburu setelah matahari terbenam.




4. Celepuk Kaktus


Di barat daya Amerika Serikat, celepuk kaktus yang kecil bersarang di kaktus saguaro atau pohon gurun pada siang hari dan keluar terbang tinggi untuk berburu serangga dan larva serangga dalam lindungan kegelapan.




5. Rubah Fennec

 

Rubah fennec kecil Afrika Utara menunggu datangnya senja di bawah naungan batu. Telinga sepanjang 15 cm itu membantu mendinginkan tubuh dengan membuat permukaan luas untuk menyebarkan panas.



6. Jerboa


Jerboa Afrika Utara tidur di lubangnya selama siang hari. Binatang ini tidak minum air karena dapat memproses sedikit air yang diperlukannya dari biji-bijian yang dikumpulkannya.



7. Tikus Kangguru

Tikus kangguru berekor cemeti terdapat di gurun Amerika Utara. Hidupnya dalam lubang bawah tanah yang dalam.


Tikus ini dapat melompat seperti kangguru dan menggunakan ekornya untuk keseimbangan. Binatang ini menjadi giat pada malam hari ketika gurun menjadi dingin.

Tikus ini tidak minum air karena memperoleh air yang dibutuhkannya dari biji-bijian.




8. Adaks

Adaks adalah antelop besar Afrika Utara yang pada saat dewasa dapat mencapai berat 135 kg.


Seperti penghuni gurun lainnya, termasuk beberapa jenis antelop lainnya, adaks memperoleh air dari tumbuhan.

Dengan merumput pada pagi atau sore hari, antelop ini dapat hidup berminggu-minggu tanpa minum.




9. Kura-kura Darat

Kura-kura darat membawa air dalam cadangan di bawah cangkangnya. Reptilia sangat cocok dengan iklim gurun.


Binatang ini memperoleh sebagian besar airnya melalui makanan dan hampir tidak melepaskan air sedikit pun melalui kulit.

Seperti halnya tikus kangguru, reptilia mampu mengeluarkan sisa makanannya dalam bentuk sangat pekat dengan cairan sedikit saja.

Inilah Satu-Satunya Suku yang Memakan Tanah Liat Panggang

Hmm... bagaimana ya rasanya memakan tanah liat yang dipanggang, tapi untuk warga yang satu ini adalah jagonya makan tanah liat. Bagi warga Tuban, Jawa timur memakan tanah lait panggang tak berbeda seperti kita memakan stik coklat.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLCoLF-VhtJ-9ozXf5e96kjMmEL_vI81MHQN-vfacWd3a9FH5hSnv3DNgIBkZGVdAsXt76Zb6nQXl9wh5NSgS6RtoAfQ2AuipKAHkFrrTsiljW_1ASZYNc3Bys-XQntCFGms_RC9v-UIY/s1600/t7fkveqi.jpg

Makanan dari tanah liat yang diberi nama "Ampo" ini sudah menjadi makanan tradisional yang dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati beberapa macam penyakit.

Rasima, sang penjual Ampo, mengatakan bahwa tidak ada resep untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat.

Kemudian, mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan.

Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.

Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah panggang. Memang ada orang-orang lain di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya, tapi tidak ada yang memakan tanah panggang.

Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ampo sejak dia masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya. Berikut ini cara membuatnya :


1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan Pasir


Pada tahap ini tanah dipilah-pilah antara yang lembut dan yang kasar. Seperti halnya membuat adonan jajanan, maka keseragaman tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan cemilan yang dihasilkan nantinya.


2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-Kotak


Kalau kita membuat kue ada istilah kalis, ya disini juga demikian, membuat adonan tanh liat menajdi bentuk kotak menunjukan bahwa adonan sudah kalis.

Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bagian adonan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak lengket pada telapak tangan.


3. Bentuk Stick/batangan


Tanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda lihat sepintas pembuatannya mirip dengan pembuatan wafer stick atau astor.


4. Bakar Tanah Liat


Setelah tanah liat dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang diatas tungku tradisional sampai mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakkan diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu.


5. Disajikan


Setelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk jadi teman ngobrol dan nonton.


Kalau Anda penasaran dan cukup berani silahkan berkunjung ke tuban dan mencicipinya sendiri. Anda juga bisa meminta untuk membungkusnya sebagai oleh-oleh keluarga dirumah. Tentunya menikmati bersama keluarga akan membawa kenikmatan tersendiri. Bagaimana, Anda tertarik?

Gara-Gara Koin, Lubang Mata Air Panas Ini Berubah Warna

Beberapa dekade, lubang ini menjadi daya tarik paling populer di kawasan Morning Glory Pool, Wyoming, Amerika Serikat. Tren baru, pengunjung melempar uang koin di lubang itu demi nasib baik.


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1403002.jpg

Sebelumnya, mata air panas alami ini hanya memiliki warna biru khas. Namun, kini muncul pula warna hijau tua, kuning dan merah di sekeliling mata air. Sementara tampilan itu berubah dengan cara menakjubkan, alasan sebenarnya tidaklah terlalu menarik.

Wisatawan selama puluhan tahun melempar koin ke dalam kolam untuk keberuntungan. Namun, koin itu ternyata memblokir ventilasi panas kolam dan mengurangi suhu di sana.

Di saat yang sama, bahan kimia koin menyebabkan reaksi berbeda dan menumbuhkan bakteri. Selanjutnya muncul pula ganggang yang memberi warna hijau.

Ganggang merupakan bakteri fotosintesis dan termofilik yang dapat bertahan di suhu 64 derajat Celcius hingga 107 derajat Celcius.

Sebuah papan informasi hadir di seberang kolam yang mengatakan bahwa kemuliaan kawasan itu sudah memudar karena masyarakat melempar batu, botol dan kaleng sehingga menghalangi ventilasi panas di bagian bawah dan merusak kealamian kawasan tersebut.

“Bakteri yang berkembang dalam air panas mulai mati dan warna mulai memudar. Saya merasa sangat sedih melihat bagaimana manusia menghancurkan keindahan alam,” tulis konsultan IT, Arun Yenemula, yang mengambil foto tersebut.

Wow Kreatifitas Ilmuwan, Seni Melukis Menggunakan Mikroba

Pada teknik membuat biakan mikroba (jamur dan bakteri), media yang umum digunakan adalah medium agar-agar padat yang ditempatkan pada cawan petri.

Bergantung pada spesies mikroba yang hendak dibiakkan, pada medium agar-agar tersebut biasa dicampur dengan gula sebagai sumber karbon bagi pertumbuhan mikroba, atau sumber makanan lain misalnya kasein.

Untuk menumbuhkan mikroba pada medium agar tersebut, sampel mikroba cukup dioleskan pada permukaan medium agar dalam kondisi aseptic.

Koloni bakteri yang tumbuh bisa dilihat menggunakan mata telanjang, berupa lendir yang formasinya terbentuk sesuai dengan arah olesan.

Koloni bakteri berupa lendir ini memiliki bentuk, tingkat kekeruhan, dan warna yang khas untuk setiap spesies. Begitu pula dengan jamur. Koloni jamur yang tumbuh menampakkan hifa (tubuh jamur) yang halus seperti kapas dan berwarna-warni.

Nah, di bawah ini adalah foto-foto biakan mikroba yang dibuat oleh para mikrobiolog. Dengan keahliannya, mereka membiakkan berbagai spesies mikroba dalam satu medium. Ketika koloni mikroba tumbuh beberapa hari kemudian, yang tampak adalah suatu bentuk gambar-gambar cantik nan unik



Cawan petri yang ditumbuhi jamur 
Scopulariopsis brevicaulis, Candida sake and Cladosporium herbarum.

Jamur dibiakkan sedemikian rupa sehinggg membentuk gambar ‘tongkat Asclepius’ (logo kedokteran). Ini merupakan sebuah simbol dari mitologi Yunani kuno, yang diasosiasikan dengan pengobatan dan penyembuhan.

Jamur Cladosporium herbarum and Rhodotorula sp. (merah). 
Jamur dikultur sedemikian rupa membentuk gambar bunga mawar.



Gajah.
Jamur Aureobasidium pullulans and Rhodotorula sp. (bagian hitam).





Tanda tangan.
Bakteri Bacillus sp.





HMS Beagle (kapal layar yang digunakan oleh Charles Darwin - tokoh evolusi.
Bakteri Escherichia coli (E. coli).





Archaeopteryx (burung purba peralihan dari reptil ke aves).
Bakteri Escherichia coli (E. coli).





Cinta.
Jamur Aureobasidium pullulans and Rhodotorula sp. (warna merah).





Topeng komedi (Comedy mask).
Jamur Fusarium sp.





Bioluminescent.
Banyak cawan petri kultur bioluminescent bakteri
yang diatur sedemikian rupa menampakkan struktur molekul DNA.





Topeng tragedi (Tragedy mask).
Bakteri Staphylococcus aureus.





Tengkorak.
Bakteri Escherichia coli.





Evolusi primata.
Bakteri Escherichia coli.

Powered By Blogger

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More