Para peneliti menemukan bukti obat baru untuk mempercepat pemulihan cedera otak parah akibat jatuh atau kecelakaan mobil: obat flu.
Pasien dengan cedera otak parah yang diberi amantadine menjadi lebih cepat sembuh daripada mereka yang diberi obat dummy. Setelah pengobatan selama empat minggu, pasien yang diberi amantadine telah mampu memberi jawaban ya-tidak, mengikuti perintah atau menggunakan sendok dan sikat rambut.
Studi terhadap 184 pasien cedera otak di AS, Jerman dan Denmark juga menemukan, lebih sedikit pasien yang mendapat amantadine tetap dalam keadaan vegetatif (17 persen) dibandingkan mereka yang diberi obat dummy sebanyak 32 persen.
"Obat ini mempercepat penyembuhan yang tak pernah terlihat sebelumnya," ujar neuropsikolog Yosef Giacino dari Rumah Sakit Boston.
Giaciano yang memimpin penelitian menambahkan, "obat ini memberi harapan baru," katanya kepada CTVNews.
Amantadine mulai banyak digunakan untuk mengobati cedera otak beberapa tahun belakangan. Namun belum pernah ada penelitian yang menunjukkan khasiat obat ini secara spesifik.
Seorang ahli saraf yang tidak terlibat dalam penelitian ini menyebut temuan ini merupakan langkah penting. Tapi mempertanyakan efektivitas amantadine, apakah memberi manfaat jangka panjang atau hanya mempercepat pemulihan.
Amantadine adalah obat generik yang umum digunakan sebagai obat flu pada pertengahan 1960-an. Manfaat lain obat ini mulai terlihat saat Amantadine memperbaiki gejala Parkinson pasien usia lanjut. Obat ini berefek pada sistem dopamin otak, yang mengatur fungsi gerakan dan kewaspadaan, hingga disetujui menjadi obat Parkinson.
Pasien dengan cedera otak parah yang diberi amantadine menjadi lebih cepat sembuh daripada mereka yang diberi obat dummy. Setelah pengobatan selama empat minggu, pasien yang diberi amantadine telah mampu memberi jawaban ya-tidak, mengikuti perintah atau menggunakan sendok dan sikat rambut.
Studi terhadap 184 pasien cedera otak di AS, Jerman dan Denmark juga menemukan, lebih sedikit pasien yang mendapat amantadine tetap dalam keadaan vegetatif (17 persen) dibandingkan mereka yang diberi obat dummy sebanyak 32 persen.
"Obat ini mempercepat penyembuhan yang tak pernah terlihat sebelumnya," ujar neuropsikolog Yosef Giacino dari Rumah Sakit Boston.
Giaciano yang memimpin penelitian menambahkan, "obat ini memberi harapan baru," katanya kepada CTVNews.
Amantadine mulai banyak digunakan untuk mengobati cedera otak beberapa tahun belakangan. Namun belum pernah ada penelitian yang menunjukkan khasiat obat ini secara spesifik.
Seorang ahli saraf yang tidak terlibat dalam penelitian ini menyebut temuan ini merupakan langkah penting. Tapi mempertanyakan efektivitas amantadine, apakah memberi manfaat jangka panjang atau hanya mempercepat pemulihan.
Amantadine adalah obat generik yang umum digunakan sebagai obat flu pada pertengahan 1960-an. Manfaat lain obat ini mulai terlihat saat Amantadine memperbaiki gejala Parkinson pasien usia lanjut. Obat ini berefek pada sistem dopamin otak, yang mengatur fungsi gerakan dan kewaspadaan, hingga disetujui menjadi obat Parkinson.
0 comments:
Post a Comment